Membaui Aroma Khas Nusantara dalam Aroma Karsa

by - Mei 03, 2018

Tan wěnang kinawruhan ng katrsnān, wěnang rinasan ri manah juga.”  
“Asmara tidak bisa dipahami, cuma bisa dirasakan akibatnya.”  
—Aroma Karsa, Dee Lestari


Ada seutas benang yang menghubungkan belasan karya Dewi “Dee” Lestari. Benang penghubung tersebut adalah dongeng. Benang ini belum terputus dan masih beruntaian hingga karya terbarunya, Aroma Karsa.
Sumber
Perbedaan Aroma Karsa dengan roman sejarah lainnya adalah saling berkelindannya penggalan sejarah periode Majapahit dengan kehidupan abad ke-21. Dee merangkai keduanya ke dalam alur yang cukup seru, sehingga amat sayang jika dilewatkan begitu saja. Kemudian, apa yang juga patut disayangkan adalah porsi cerita mengenai penggalan sejarah ini yang hanya secuil jika dibandingkan dengan tebalnya jumlah halaman. Dee memilih untuk lebih banyak mengulik tentang dunia olfaktori. 
x
Raras Prayagung telah akrab dengan dongeng melalui berbagai kisah yang dituturkan oleh neneknya, Janirah Prayagung, semenjak ia masih kecil. Salah satu dongeng yang paling menarik baginya adalah tentang Puspa Karsa, bunga yang konon mampu mengendalikan kehendak dan hanya dapat dideteksi melalui aromanya. Di penghabisan usianya, Janirah tidak hanya mewariskan perusahaan kosmetik bernama Kemara, tetapi juga obsesi untuk menemukan Puspa Karsa. Obsesi tersebut ditinggalkan dalam lembaran lontar kuno yang mendukung keberadaan Puspa Karsa.

Dalam mengurus Kemara, yang tumbuh menjadi perusahaan kosmetik nomor satu di Indonesia, Raras dibantu oleh anaknya yang memiliki memiliki daya penciuman jauh melampaui manusia pada umumnya, Tanaya Suma. Di kutub yang berlainan, seorang pemuda bernama Jati Wesi, yang memiliki kemampuan seperti Tanaya Suma, harus bergulat dengan kemampuan hidungnya itu dengan besar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Dua kutub kehidupan itu akhirnya dipertemukan setelah Jati Wesi mengimitasi Puspa Ananta, produk parfum perusahaan Kemara.

Dengan adanya Jati Wesi dan Tanaya Suma—lengkap dengan kemampuan hidung keduanya, Raras kembali membentuk tim ekspedisi untuk mencari Puspa Karsa. Ia yakin Jati dan Suma mampu mendeteksi aroma Puspa Karsa dan membawa keberhasilan pada ekspedisi kali ini. Pada hari yang telah ditentukan, mereka memulai petualangan pencarian Puspa Karsa yang konon katanya berada di sebuah desa bernama Dwarapala, di Gunung Lawu sana.

Sesuatu yang Baru

Dengan mengungkap kemisteriusan dunia olfaktori dalam lembaran Aroma Karsa, Dee sekali lagi membuktikan bahwa ia selalu mampu menawarkan sesuatu yang baru dalam setiap karyanya. Dee mengaku, kesulitan untuk menggambarkan ‘bagaimana hidung manusia bekerja’ menjadi tantangan seru baginya, yang mana masih sangat jarang penulis yang mau (atau mampu?) terjun ke dalam tantangan itu saking misteriusnya. Fakta inipun menjadi magnet tersendiri bagi pembaca, dibuktikan dengan respon pembaca di goodreads, atau dari resensi pembaca yang dapat ditemukan dari retweet Dee Lestari di akun twitternya.


Setidaknya Aroma Karsa 'cukup' untuk mengobati kekecewaan saya pada Intelegensi Embun Pagi (IEP). Meskipun 99 keping Supernova sejatinya berhasil membuat perasaan saya pecah berkeping-keping, ke-antiklimaks-an  IEP meretakkan bayangan cerita yang sudah susah payah saya bangun secara apik di dalam kepala sejak keping pertama. Jika dibandingkan, alur petualangan Jati Wesi dan Tanaya Suma di Dwarapala jauh lebih mulus daripada alur petualangan tokoh Intelegensi Embun Pagi di Bukit Jambul. Ini mengindikasikan semakin matangnya Dee Lestari dalam mengolah cerita. 


Spesifikasi buku
Judul: Aroma Karsa
Penulis: Dewi "Dee" Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Harga: Rp125.000
Tebal: 724 halaman

You May Also Like

3 comments

  1. tuku ga ya, review sing tak woco negatif2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku mekgur iso ngomong: kabeh iku tergantung selera, Ma. Hehe.

      Hapus
  2. Aku tempo hari sempat prediksi lanjutannya IEP, soal peretas puncak, meski nggak lagi Supernova itu muncul tahun berapa. Tapi kok aku lali prediksiku soale ndak ku catet, Ma. Wahahah.

    Yokpo sih resensi Aroma Karsa kok aku bahas e Supernova.

    Susah fokus akutuu :") butuh Aqua limolas galon.

    BalasHapus